JAKARTA — Kinerja penerimaan pajak hingga paruh pertama tahun ini tercatat mencapai Rp557,8 triliun, atau setara dengan 45,5% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang mencapai Rp1.229,6 triliun.
Realisasi per semester I/2021 tersebut naik sebesar 4,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dan tumbuh 3,4% dibandingkan capaian per Mei 2021.
“Penerimaan pajak terjadi pemulihan dari minus 12% pada tahun lalu sekarang melonjak menjadi naik mendekati 5%,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (5/7).
Dia mengklaim, moncernya performa penerimaan pajak ini mencerminkan ekonomi mulai menggeliat sejalan dengan berbagai stimulus dan insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku usaha.
Adapun realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Juni lalu tercatat Rp122,2 triliun atau tumbuh 31,1% dibandingkan dengan tahun lalu. Capaian itu setara dengan 59,9% dari target Rp215,0 triliun.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat mencapai senilai Rp206,9 triliun atau tumbuh 11,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara total, pendapatan negara pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp886,9 triliun, naik sebesar 9,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Ini membuktikan terjadi geliat pemulihan ekonomi yang terekam cukup kuat,” ujar Menkeu.
Dari sisi belanja negara, pemerintah telah mengeluarkan Rp1.170 triliun atau tumbuh 9,4%. Belanja pemerintah pusat tercatat melejit hingga 19,1%.
Akan tetapi, kendala terjadi dari sisi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang per bulan lalu hanya Rp373,9 triliun, turun sebesar 6,8%.
Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya pemerintah daerah (pemda) yang masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) belum dibelanjakan.
“Untuk realisasi semester ini, kita mengalami defisit Rp283,2 triliun atau 1,72%,” ujarnya.
Sumber: Harian Bisnis Indonesia
