SURABAYA — Penjualan properti di Surabaya, Jawa Timur, cukup kencang baik ada atau tidaknya insentif dari pemerintah.
Pengembang properti PT Intiland Development Tbk. menyebut tren penjualan proyek baru Small Office Home Office (SOHO) di Surabaya Barat sudah mencapai 90%.
Direktur Pemasaran Intiland Harto Laksono mengatakan proyek SOHO bernama Tierra yang baru diluncurkan mendapat respons positif dari konsumen terutama end user.
Sekitar 70% konsumen merupakan pengusaha yang ingin mengembangkan bisnisnya, sedangkan sisanya merupakan investor. “End user kebanyakan akan membuka usaha kedai, lalu perkantoran juga.
Ini menunjukkan roda perekonomian kembali bergerak dan sektor usaha mulai percaya diri,” katanya, Senin (17/5).
Dari total proyek SOHO Tierra, tahap awal diluncurkan sebanyak 76 unit dengan total Rp219 miliar, hingga kini sudah terjual 69 unit atau senilai Rp184 miliar.
“Kondisi ini cukup membuat kaget karena produk yang dijual ini bukan ready stock yang tidak mendapat relaksasi PPN pemerintah,” tuturnya.
Menurut Laksono, kondisi tersebut lebih dipengaruhi oleh lokasi proyek yang strategis untuk pengembangan bisnis. Selain itu, memiliki potensi yang besar bahkan dalam jangka panjang.
Pada kesempatan berbeda, Marketing and Promotion Head PT Sinar Mas Land Arvina Syawir mengatakan proyek apartemen Klaska milik Sinarmas Land di kawasan Wonokromo Surabaya saat ini sangat diuntungkan dengan adanya relaksasi bebas PPN dari pemerintah sehingga dalam penjualannya terpacu cukup kencang.
“Jika biasanya ada transaksi sekitar 1—2 unit penjualan unit tiap pekan, sekarang bisa 5—10 unit tiap pekan. Jadi Klaska sangat diuntungkan dengan relaksasi ini karena ada 200 unit apartemen yang ready stock,” ujarnya.
Project Division Head Sinarmas Land Surabaya Aditya Sutantio menambahkan sejak diluncurkan 2016, pembangunan apartemen Klaska sudah mencapai 90%, bahkan sekitar 700 unit segera diserahterimakan pada akhir Mei.
“Penjualannya sudah mencapai 80% dari total 1.043 unit untuk tower Azure. Kami optimistis dari 20% sisa unit akan terjual habis sampai akhir tahun ini.”
Sumber: Harian Bisnis Indonesia